Thursday, December 5, 2013

Empat hal yg harus kita upayakan dalam mengasuh buah hati kita :

1. Ajarkan dia mengenal dirinya dan penciptanya sampai dia sungguh-sungguh menghayati keberadaanNya.
2. Mampu untuk berfikir kritis dan kreatif.
3 . Memiliki harga dan kepercayaan diri yang kokoh.
4. Mandiri dan bertanggung jawab atas segala niatan didalam hati dan perbuatannya, karena Allah.

Sumber : Bu elly risman

Hubungan Merangkak dengan Perkembangan Otak




Kenapa bayi kita merangkak atau tidak, selalu ditanyakan oleh dokter? 
Ternyata Merangkak adalah salah satu tonggak perkembangan motorik bayi di usia 7 hingga 8 bulan. Berdasarkan teori, merangkak adalah refleks alami yang membantu bayi mengontrol tubuhnya untuk berpindah tempat, sebelum dia bisa berjalan.

Merayap. Ketrampilan merangkak diawali dengan ketrampilan merayap. Bila merayap adalah gerakan homo lateral alias satu arah (tangan kiri maju, kaki kiri maju), maka merangkak adalah gerakan kontra lateral atau menyilang (tangan kiri maju, kaki kanan maju). Gerakan merangkak yang benar adalah bayi menggunakan kedua tangan dan lututnya untuk bergerak seperti hewan berkaki empat sedang berjalan: tangan kanan dan kiri beserta tungkai kanan dan kiri bergerak bergantian secara simultan. Untuk bisa merangkak, sebelumnya bayi harus bisa menahan kepala tegak tanpa bantuan dan memiliki otot tangan dan kaki yang kuat untuk menahan berat badannya.

Perkembangan otak. Sejumlah ahli perkembangan anak menganggap merangkak adalah fase penting dalam tahapan perkembangan bayi, karena berkaitan dengan perkembangan otak. Maka, kebiasaan ini tidak boleh dilewatkan atau dilakukan dengan cara semustinya, misalnya “merangkak” dengan cara mundur, mengesot, berguling atau terus merayap menggunakan perut.

Keseimbangan dan kosentrasi. Sejak tahun 1980-an sejumlah penelitian mengaitkan antara berjalan dini atau tidak merangkak di usia bayi dengan kesulitan akademis di kemudian hari. Hasil penelitian menunjukkan, anak-anak yang tidak merangkak atau hanya merangkak sebentar (cepat jalan), mencapai nilai lebih rendah dalam uji kemampuan anak prasekolah. Tidak merangkak saat bayi juga dikaitkan dengan gangguan keseimbangan, gangguan konsentrasi, yang berumuara pada kesulitan belajar dan kecerdasan yang tidak optimal.

Sumber : Ayah bunda

Baca juga :

Merangsang Bayi Merangkak




Melihat banyaknya manfaat merangkak, banyak orang tua yg cemas bila buah hatinya tak kunjung bbisa merangkak.
Kita memang harus khawatir bila bayi tidak merangkak atau cara merangkaknya tidak benar hingga lewat usia 8 bulan. Tidak bisa merangkak disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari malnutrisi, obesitas, kurang stimulasi merangkak, hingga keterlambatan perkembangan, kelainan gerakan kasar, gangguan keseimbangan dan lainnya.

Berikut tips merangsang bayi merangkak yg saya peroleh dari tabloid ayahbunda :

Sering tengkurapkan (tummy time) bayi sejak dini, yang merangsangnya untuk mengangkat tubuh, mengangkat kepala dan bergerak dengan perutnya, yang merupakan cikal bakal merangkak.
  • Hindari baby walker dan sering turunkan bayi dari stroller atau gendongan untuk diletakkan di ruangan luas dan bersih untuk merangsangnya merangkak. Sediakan alas matras atau karpet dan aman dari benda-benda berbahaya, seperti stop kontak.
  • Letakkan mainan di hadapan bayi. Mainkan agar dia tertarik meraihnya, tepuk tangan atau beri pujian meski bayi baru bisa menggeser posisi sedikit dnegan perut atau malah mundur ke belakang. Jika ia berhasil meraioh mainan, beri pujian ia pintar.
  • Sediakan mainan yang ‘mempromosikan’ merangkak, seperti drum yang bisa menggelinding, bola atau boneka yang bisa memantul. Bayi suka ‘mengejar’ benda yang menarik hatinya.
  • Beri ia contoh, maka merangkaklah bersama bayi.
  • Tidak terburu-buru distimulasi untuk berjalan (berdiri, merambat, atau titah).
  • Rencanakan untuk melakukan terapi pijat, senam, fisioterapi atau terapi okupasi karena adakalanya stimulasi saja tidak cukup untuk mengembangkan kemampuan merangkak. Konsultasikan pada dokter anak Anda.
Bila bayi merangkak dengan cara kurang tepat, misanya bear crawl atau merangkak dengan kedua kaki diluruskan, maka harus dikoreksi. Bila bayi mengesot terus, mungkin karena otot-ototnya lemah sehingga dia tidak bisa mengangkat perut. Hal ini banyak dialami anak yang mengidap sindroma down. Fisioterapi dapat membantu memperbaiki keterlambatan atau gangguan merangkak dnegan cara meningkatkan kemampuan motorik kasar bayi secara  khusus, membantu meningkatkan koordinasi, stabilisasi dan keseimbangan, mencegah dan mengoreksi kelainan bentuk tubuh, bila ada.


Baca juga :
Manfaat merangkak
Hubungan Merangkak dengan Perkembangan Otak 

Manfaat merangkak



Merangkak tidak hanya sebagai tanda pertumbuhan bayi, tapi juga memiliki banyak manfaat penting kaitannya dengan perkembangan fisik dan otak bayi.
  • Menguatkan leher, tangan, sendi dan otot.
  • Menguatkan otot besar dan kecil, mengahaluskan kemampuan motorik kasar dan halus.
  • Menunjang koordinasi mata dengan tangan, kekuatan, tegangan otot, keseimbangan, keterampilan jari.
  • Melatih kedua belahan otak. Gerakan menyilang saat merangkak merangsang memperkuat dan mengintegrasikan kedua belahan otak atau area-area yang berbeda pada otak. Sekaligus membantu mengoordinasi penggunaan kedua belah mata, telinga, tangan dan kaki secara simultan.
  • Meningkatkan produksi myelin di otak. Gerakan menyilang saat merangkak memungkinkan kedua belahan otak berbagi, menyimpan dan mengeluarkan kembali informasi inderawi penting dengan lebih cepat. Merangkak meningkatkan produksi myelin, zat yang melapisi sel saraf, yang membantu otak mengirim dan menerima pesan lebih cepat da jelas. Merangkak akan merangsang pula bagian otak ‘reseptif dan ‘ekspresif.’
  • Mengembangkan sambungan jaringan syaraf. Gerakan berulang-ulang saat merangkak merangsang, mengorganisir dan mengembangkan sambungan jaringan saraf otak sehingga, otak lebih efisien dalam mengontrol proses kognitif seperti pemahaman, konsentrasi dan ingatan.
  • Membantu perkembangan dan pemahan bahasa, sebab bayi dirangsang menggunakan kedua telinga secara simultan dan mengembangkan pendengaran kedua telinga.
  • Merangsang kepekaan taktil (sentuhan), kepekaan visual dan kepekaan terhadap jarak jauh-dekat. 

Baca juga : 
Merangsang Bayi Merangkak
Hubungan Merangkak dengan perkembangan otak