Wednesday, July 8, 2015

Beres beres

BERES-BERES

Oleh : Ida s widayanti

Dua orang sahabat yang sudah lama berpisah, bertemu saat mereka sudah sama-sama memiliki anak kecil. Salah seorang dari mereka berkata, wah, pasti repot punya tiga anak kecil-kecil. Rumah pasti selalu berantakan, ya? "

Namun jawaban sahabatnya itu sunggu sangat tak terduga. "Alhamdulillah, semua anak saya sudah biasa beres-beres sejak kecil. Bahkan anak saya yang dua tahun juga sudah mulai belajar membereskan mainannya sendiri. "

Jawaban tersebut tentu mengagetkan temannya, ia seperti juga ibu lainnya, menganggap beres-beres hanya pekerjaan orang tua dan anak yang sudah besar.

Saat ini, banyak orang tua yang penyadari pentingnya mainan edukatif untuk kecerdasan anaknya. Namun banyak yang tidak menyadari bahwa beres-beres setelah bermain juga tak kalah penting. Selain membangun karakter mandiri, disiplin, dan tanggung jawab, beres-beres juga sangat menstimulasi kecerdasan.

Saat beres-beres, anak banyak belajar hal penting untuk kehidupannya, pertama , anak belajar sebab-akibat. Ketika ia membuka sebuah kotak mainan dan mengeluarkannya lalu membereskannya lagi, iya melihat segala sesuatu yang ia lakukan akan berdampak pada lingkungannya.

Kedua, melatih kegiatan klasifikasi, saat membereskan mainan kira bisa melatih kemampuan anak mengenali bentuk, ukuran dan warna benda lalu mengelompokkannya. Itulah yang dimaksud klasifikasi. Sebuah kemampuan yang mengasah kognisi anak sekaligus awal mengenalkan konsep salah dan benar.

Ketiga, saat anak beres-beres ia belajar tentang mengawali dan mengakhiri (start dan finish) sebuah kegiatan. Mereka belajar fokus dan tuntas terhadap sebuah kegiatan . serta masih banyak lagi manfaat lainnya

Lalu bagaimana mulai nengajarkan beres-beres pada anak?

Pertama, sejak bayi biasakan anak melihat suasana yang rapi. Penataan pakaian dan mainan yang rapi akan membuat mata anak terbiasa dan merasa nyaman dengan kerapian.

Kedua, biasakan anak anak melihat proses beres-beres dan jelaskan pada mereka urutannya. Hindari beres-beres saat anak sedang tiduu, karena anak akan menganggap segala sesuatu akan beres dengan sendirinya.

Ketiga, ajak anak beres-beres segera setelah selesai bermain, libatkan secara bertahap dari yang paling sederhana misalnya memasang tutup kotak mainan atau mendorong laci mainannya. Selanjutnya seiring dengan perkembangan usia anak, kita bisa meningkatkan keterlibatan anak dalam beres-beres lebih jauh lagi sampai dia mandiri.

Saat anak-anak berusia antara dua sampai tiga tahun, biasanya anak secara alamiah mulai serba ingin melakukan segala sesuatunya sendiri. Saat itulah waktu terbaik untuk melatih mereka ikut terlibat dalam proses beres-beres. Mengajarkan cara membuabg sampah pada tempatnya yang membuka tutupnya dengan cara diinjak, akan sangat menyenangjan mereka. Merekapun akan terstimulasi membuang sampah pada tempatnya.

Menurut seorang ahli pendidikan , jika anak sudah terbiasa beres-beres dengan hal konkrit, seperti mainan dan peralatan, kelak ia juga akan terbiasa beres-beres dalam hal yang abstrak. Ketika ada masalah arau ganjalan dengan saudara, renan, gueu atau orangtuanya, ia akan segera membereskannya (menyelesaikannya).

Dikutip dari buku:
Mendidik karakter dengan karakter

1 comment:

  1. Best Slots Online Casinos of 2020 | Lucky Club
    Play the most popular slots online. In the UK and Malta, there are countless other legal and regulated online casinos accepting players luckyclub.live from around the world.

    ReplyDelete